User Persona: Rahasia Memahami Pelanggan dan Meningkatkan Penjualan
Apa Itu User Persona? Bayangkan Anda sedang berbicara langsung dengan pelanggan ideal Anda. Apa yang mereka pikirkan? Apa yang mereka inginkan? Tentu Anda akan penasaran dengan jawaban dari pertanyaan ini bukan? Inilah yang akan dijawab oleh user persona. Melansir dari Careerfoundry, user persona atau sering disebut juga dengan brand persona atau customer persona adalah representasi semi-fiktif dari target audiens Anda yang dibuat berdasarkan data aktual yang ada. Persona ini menggambarkan siapa pelanggan Anda—mulai dari usia, pekerjaan, hingga apa yang pelanggan Anda cari dalam hidup. User persona membantu Anda mengidentifikasi pola pikir di antara audiens Anda, yang memungkinkan Anda terhubung dengan target audiens dan mampu membantu Anda membuat keputusan bisnis yang lebih baik. Kenapa User Persona Penting untuk Bisnis Anda? Mungkin Anda bertanya, “kenapa saya harus repot-repot membuat user persona?” Berikut adalah alasan mengapa Anda perlu meluangkan waktu untuk ini: Membidik Tepat SasaranDengan user persona, Anda tahu siapa yang Anda targetkan. Ibarat memanah, Anda tidak akan membuang-buang waktu menembak ke arah yang salah. Pesan yang “Kena”Persona membantu Anda berbicara dalam “bahasa” pelanggan. Pesan yang relevan lebih mungkin menarik perhatian pelanggan Anda. Produk yang Diinginkan PasarSaat Anda memahami apa yang diinginkan pelanggan, Anda dapat menciptakan produk atau layanan yang benar-benar menjawab kebutuhan dari pelanggan Anda. Efisiensi PemasaranKarena user persona membidik target pelanggan yang tepat, maka dari sisi bisnis akan terjadi efisiensi pemasaran. Langkah-Langkah Membuat User Persona Kumpulkan DataMulailah dengan riset. Riset ini sendiri dapat berupa wawancara pelanggan, analisis data survei, atau analisis perilaku pengguna dari media sosial. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam tahap ini adalah penggunaan data yang faktual dan nyata, bukan berdasarkan asumsi agar hasil yang didapatkan dapat mendekati aktual data. Identifikasi PolaBerdasarkan data yang Anda kumpulkan, selanjutnya adalah Anda perlu mencari pola. Terdapat beberapa pertanyaan yang mampu membantu untuk menentukan user persona: Siapa pelanggan Anda? (usia, jenis kelamin, pekerjaan, lokasi) Apa hobi dan minat mereka? Apa saja digital touch points dari mereka? Bagaimana customer journey mereka? Apa saja platform media sosial yang digunakan? Apa saja jenis konten yang disukai? (gambar, video, cerita, dll) Bagaimana buying behavior mereka? Apa yang mempengaruhi keputusan pembelian mereka? (harga, kualitas, ulasan) Masalah atau kebutuhan apa yang bisa produk Anda selesaikan? Gaya komunikasi seperti apa yang mereka sukai? (serius, santai, humoris) Siapa influencer atau tokoh panutan mereka? Bangun Cerita PersonaTahap selanjutnya Anda perlu menciptakan profil yang hidup! Profil ini perlu memiliki sebuah cerita yang nyata dan tidak hanya terdiri dari angka saja. Contohnya: Nama: Rina Usia: 28 tahun Pekerjaan: Desainer Grafis Freelance Motivasi: Meningkatkan portofolio untuk mendapatkan klien premium Tantangan: Sulit membagi waktu antara pekerjaan dan belajar keterampilan baru Kebiasaan Digital: Menggunakan Instagram untuk promosi dan Pinterest untuk mencari inspirasi Libatkan Tim LainnyaLibatkan tim pemasaran, penjualan, hingga pengembangan produk untuk mendapatkan perspektif persona yang lebih luas. Lakukan Penyesuaian Secara TeraturPembuatan persona pengguna tidak untuk penggunaan sementara waktu saja. Data pelanggan harus selalu eksis selama bisnis berjalan. Oleh karena itu demi menjaga kualitas otentikasinya maka perlu dilakukan pembaharuan secara berkala dan berkesinambungan. Contoh User Persona Berikut adalah contoh user persona produk pet food: Dina adalah seorang Brand Manager untuk salah satu brand fashion di siang hari, dan orang tua hewan peliharaan di malam hari. Dia selalu berusaha untuk selalu mengikuti perkembangan berita dan tren karena pekerjaannya mengharuskannya untuk melakukannya. Dia menyadari bahwa produk yang bernilai baik adalah investasi jangka panjang, oleh karena itu dia senang membandingkan & meneliti sebelum membeli sesuatu. Nama: Dina Usia: 27 tahun Jenis Kelamin: Perempuan Status: Lajang Pendidikan: Gelar Sarjana di bidang Pemasaran Jabatan: Staff Senior Ketertarikan: Fashion, Tren Media Sosial, Politik, Makanan & Minuman, Hewan Peliharaan Tujuan: Menjalani kehidupan yang aman & bahagia. Tantangan: Di tengah kesibukannya, ia harus selalu mengikuti perkembangan berita dan tren. MARKETING MESSAGING Testimoni nyata dari komunitas, edukasi tentang nutrisi, kolaborasi dengan dokter hewan, akan membantu mengena di hati mereka. “Their happy healthy life is what makes myself happy & assured” BUYING BEHAVIOR Channel habits: Suka menelusuri media sosial untuk terus terinspirasi dan mengikuti perkembangan berita dan tren. Pembelian: Cenderung melakukan pembelian secara online. Selalu membandingkan berbagai produk dan titik harga untuk mendapatkan nilai terbaik. Brand: Melakukan pembelian berdasarkan merek, kualitas, dan testimoni nyata dari pengguna. Mengapa User Persona Adalah Investasi Strategis? Dengan user persona, Anda tidak hanya menciptakan strategi pemasaran—Anda menciptakan sebuah hubungan. Persona membantu Anda membangun kepercayaan dengan pelanggan karena pelanggan akan merasa dipahami. Ingat, pelanggan tidak membeli produk; mereka membeli solusi untuk masalah mereka. Dan user persona adalah langkah awal untuk menawarkan solusi yang benar-benar dibutuhkan! Hubungi Ematic Solutions untuk Strategi User Persona yang Efektif Menciptakan user persona yang akurat bisa menjadi tantangan, terutama jika Anda memiliki banyak segmen audiens. Ematic Solutions hadir untuk membantu Anda! Tertarik untuk tahu lebih banyak? Hubungi Ematic Solutions Indonesia dan temukan solusi untuk menciptakan user persona yang dapat mengubah bisnis Anda! Frequently Asked Questions (FAQ)
Customer Journey: Definisi, Tahapan, serta Panduan Membuat Customer Journey Map
Di era digital ini, memahami perjalanan pelanggan atau customer journey menjadi salah satu kunci kesuksesan bisnis. Setiap interaksi yang terjadi antara pelanggan dan bisnis, mulai dari saat pertama kali mendengar tentang produk hingga menjadi pelanggan setia, memiliki dampak besar terhadap pengalaman mereka. Dengan memahami langkah-langkah yang dilalui pelanggan, bisnis dapat memberikan pengalaman yang lebih personal dan memuaskan, sekaligus membangun hubungan jangka panjang yang lebih kuat. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan customer journey, dan bagaimana kita bisa mengoptimalkannya? Apa itu Customer Journey? Customer journey adalah perjalanan yang dilalui oleh seorang pelanggan dari tahap pertama mengenal produk hingga akhirnya menjadi pelanggan yang loyal. Memahami perjalanan ini sangat penting bagi bisnis karena membantu memahami kebutuhan pelanggan, meningkatkan pengalaman mereka, dan membangun hubungan jangka panjang. Tahapan Customer Journey Kesadaran (Awareness) Di tahap ini, pelanggan mulai menyadari adanya produk atau layanan yang ditawarkan oleh bisnis. Iklan pemasaran berperan penting untuk meningkatkan awareness. Pertimbangan (Consideration) Pelanggan mulai mengevaluasi produk atau layanan dan membandingkannya dengan alternatif lain. Konten edukatif, ulasan pelanggan, dan informasi produk yang jelas sangat penting di tahap ini. Pembelian (Purchase) Di tahap ini, pelanggan membuat keputusan untuk membeli produk. Memberikan proses pembelian yang mudah dan aman akan membantu mendorong konversi. Pasca-Pembelian (Post-Purchase) Tahap ini melibatkan interaksi setelah pembelian, seperti layanan pelanggan dan follow-up untuk memastikan kepuasan pelanggan. Loyalitas (Loyalty) Pada tahap ini, pelanggan merasa puas dan cenderung kembali untuk membeli, bahkan merekomendasikan produk ke orang lain. Baca juga: Mengelola Database Pelanggan untuk Bisnis yang Lebih Efisien Customer Journey Map: Pengertian dan Manfaatnya Customer Journey Map adalah representasi visual dari setiap tahap perjalanan pelanggan. Manfaat dari customer journey map meliputi pemahaman yang lebih baik terhadap perilaku pelanggan, identifikasi hambatan yang mungkin terjadi, dan optimalisasi pengalaman pelanggan. Langkah-Langkah Membuat Customer Journey Map Mengidentifikasi Persona PelangganTentukan siapa pelanggan Anda dengan jelas, termasuk demografi, kebutuhan, dan harapan mereka. Menentukan Tahapan Customer JourneyBagi customer journey menjadi beberapa tahap yang relevan dengan bisnis Anda. Mengumpulkan Data Interaksi PelangganGunakan data dari survei pelanggan, ulasan, atau wawancara untuk memahami pengalaman pelanggan. Mengidentifikasi Titik Kontak (Touchpoints)Tentukan titik kontak di mana pelanggan berinteraksi dengan bisnis Anda, seperti website, media sosial, atau layanan pelanggan. Merancang Alur Customer JourneyBuat representasi visual dari perjalanan pelanggan dengan menggambarkan tahapan, touchpoints, dan emosi yang dialami pelanggan. Contoh Customer Journey Map Peran Digital Marketing dalam Customer Journey Di setiap tahap customer journey, strategi digital marketing memiliki peran yang penting untuk mendekatkan bisnis dengan pelanggan. Setiap elemen dari digital marketing, seperti SEO, SEM, media sosial, dan email marketing, dapat membantu memandu pelanggan dari tahap pertama kesadaran hingga menjadi pelanggan yang loyal. Digital marketing yang terintegrasi dengan customer journey membantu bisnis memahami kebutuhan spesifik pelanggan di setiap tahap, memberikan pengalaman yang personal, dan mendorong pelanggan untuk tetap setia. Strategi ini bukan hanya untuk mencapai konversi, tetapi juga untuk membangun hubungan yang kokoh dan berkelanjutan dengan pelanggan. Untuk mengintegrasikan data customer, Anda dapat menggunakan bantuan analytics tools seperti Google Analytics atau Mixpanel. Kesimpulan Memahami customer journey adalah langkah fundamental bagi setiap bisnis yang ingin membangun hubungan kuat dengan pelanggan dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan di setiap interaksi. Setiap tahap dalam perjalanan pelanggan, mulai dari kesadaran hingga loyalitas, memiliki peran dan tantangan yang unik. Dengan memahami dan mengelola perjalanan ini, bisnis dapat menciptakan strategi pemasaran yang lebih relevan, responsif, dan bernilai bagi pelanggan. Karena itu, penting bagi bisnis untuk terus mengembangkan pendekatan yang adaptif dan berbasis data dalam memahami kebutuhan pelanggan di setiap tahap perjalanan. Analisis data pelanggan memungkinkan bisnis untuk menyesuaikan pesan, penawaran, dan layanan agar lebih sesuai dengan harapan mereka. Dengan fokus pada pengalaman yang memuaskan di setiap tahap, bisnis tidak hanya mendorong konversi, tetapi juga membangun basis pelanggan setia yang akan menjadi pendukung jangka panjang brand. Mari konsultasikan kebutuhan bisnis Anda di era digital! Kami siap membantu Anda menemukan solusi terbaik, mulai dari optimasi SEO, pemasaran media sosial, hingga strategi CRM yang efektif untuk meningkatkan keterlibatan dan loyalitas pelanggan. Frequently Asked Question (FAQ)
Segmentasi Audiens: Jadikan Campaign Email yang Sukses dan Efektif
Pada dunia digital marketing, salah satu strategi yang paling ampuh untuk mencapai hasil yang optimal adalah dengan melakukan segmentasi audiens. Khususnya digunakan dalam campaign email, segmentasi tidak hanya sekedar teknik belaka, tetapi juga yang dapat meningkatkan engagement dan konversi sehingga akan memaksimalkan efektivitas program pemasarannya. Nah dalam artikel ini, akan membahas lebih jauh mengapa segmentasi audiens sangat penting dan bagaimana cara melakukannya dengan efektif agar dapat meningkatkan engagement. Apa itu Segmentasi Audiens? Segmentasi audiens yaitu sebuah proses membagi audiens menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil berdasarkan kebutuhan, perilaku, minat, dan demografi. Tujuan utamanya adalah untuk lebih memahami perilaku konsumen dan menciptakan strategi email marketing yang lebih efektif, sehingga akan dapat mengirim campaign yang lebih relevan dan personal yang akan meningkatkan penerima mengambil sebuah tindakan dari email yang dikirim. Mengapa Segmentasi itu Penting? Berikut adalah beberapa poin kenapa segmentasi itu menjadi penting : Bagaimana Melakukan Segmentasi Audiens Kesimpulan Segmentasi audiens adalah salah satu kunci menuju sukses dalam campaign pada email marketing. Dalam memahami audiens dan mengelompokkannya berdasarkan karakteristik yang relevan, sehingga dapat mengirimkan konten yang lebih menarik dan efektif. Tidak hanya meningkatkan engagement, tetapi juga akan membantu membangun hubungan yang lebih baik dengan pelanggan. Dengan segmentasi yang tepat, akan dapat mengubah campaign email menjadi alat yang powerful untuk mencapai tujuan bisnis. Segera terapkan segmentasi audiens dalam bisnis untuk meraih kesuksesan yang lebih besar dengan Ematic Solutions. Baca Juga : Kenalan dengan Bounce Email: Penyebab, Dampak dan Solusi Buat Marketing Membangun Kampanye Email Marketing yang Efektif FAQ :
Mengelola Database Pelanggan untuk Efisiensi dan Keberhasilan Bisnis
Pada era digital yang semakin maju, pengelolaan data pelanggan menjadi salah satu aspek penting dalam strategi bisnis. Database pelanggan yang dikelola dengan baik dapat meningkatkan efisiensi operasional, memaksimalkan pengalaman pelanggan, serta membantu perusahaan dalam membuat keputusan bisnis yang lebih cerdas. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang pengertian database pelanggan, manfaat pengelolaannya, cara efektif mengelolanya, serta pemanfaatan sistem Customer Relationship Management (CRM) untuk mendukung pengelolaan database pelanggan yang lebih baik. Definisi Database Pelanggan Database pelanggan adalah kumpulan informasi yang berisi data-data yang relevan tentang pelanggan, mulai dari informasi dasar seperti nama, alamat, dan nomor kontak hingga informasi lebih mendalam seperti riwayat pembelian, preferensi produk, usia, lokasi, hingga aktivitas dan interaksi mereka dengan perusahaan. Data ini dikumpulkan, disimpan, dan dikelola dalam suatu sistem yang dapat diakses oleh berbagai departemen seperti penjualan, pemasaran, dan layanan pelanggan. Database pelanggan tidak hanya sebatas menyimpan data, namun juga menjadi alat analisis yang bisa memberikan wawasan mendalam terkait kebutuhan dan perilaku pelanggan. Melalui database ini, perusahaan dapat memetakan preferensi pelanggan, memahami pola pembelian, serta memprediksi tren masa depan yang akan membantu dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan. Manfaat Pengelolaan Database Pelanggan yang Baik Pengelolaan database pelanggan yang baik memberikan dampak signifikan terhadap berbagai aspek bisnis, termasuk efisiensi operasional, kepuasan pelanggan, dan peningkatan profitabilitas. Berikut ini beberapa manfaat utama yang bisa diperoleh: Peningkatan Efisiensi Operasional Dengan data pelanggan yang tertata rapi, karyawan dari berbagai departemen dapat dengan mudah mengakses informasi yang mereka butuhkan. Hal ini mempercepat proses kerja, mengurangi kesalahan, dan memungkinkan tim untuk bekerja lebih fokus pada tugas-tugas penting lainnya. Peningkatan Kepuasan Pelanggan Dengan memiliki informasi mendalam tentang pelanggan, perusahaan dapat memberikan pelayanan yang lebih personal dan responsif terhadap kebutuhan mereka. Misalnya, pelanggan setia bisa mendapatkan penawaran khusus berdasarkan riwayat pembelian mereka. Ini membuat pelanggan merasa dihargai dan bisa meningkatkan loyalitas mereka terhadap perusahaan. Memfasilitasi Pengembangan Produk dan Layanan Data pelanggan dapat memberikan wawasan tentang tren dan preferensi pasar. Berdasarkan data ini, perusahaan dapat mengembangkan produk atau layanan yang lebih relevan dan menarik bagi target pasar. Ini meminimalkan risiko produk gagal di pasaran karena dikembangkan berdasarkan permintaan yang nyata. Mempermudah Penargetan Pemasaran Dengan database yang kuat, tim pemasaran bisa mengelompokkan pelanggan berdasarkan preferensi atau perilaku mereka. Dengan segmentasi ini, perusahaan dapat merancang kampanye yang lebih tertarget, seperti email personalisasi, yang lebih mungkin menghasilkan konversi dibandingkan pendekatan pemasaran umum. Penghematan Biaya dan Peningkatan ROI Dengan informasi yang akurat, perusahaan dapat mengurangi anggaran pemasaran yang tidak efektif. Mengarahkan kampanye pada kelompok pelanggan yang lebih relevan dapat meningkatkan return on investment (ROI), sehingga biaya pemasaran menjadi lebih efisien. Cara Mengelola Database Pelanggan Mengelola database pelanggan secara efektif membutuhkan proses yang terstruktur dan teknologi pendukung yang tepat. Berikut beberapa langkah penting dalam pengelolaan database pelanggan: Pengumpulan Data yang Relevan Penting untuk mengumpulkan data yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Hindari mengumpulkan data berlebihan yang tidak bermanfaat, karena ini dapat menyulitkan pengelolaan. Validasi dan Pemutakhiran Data Secara Berkala Data pelanggan sering kali berubah, seperti alamat, nomor kontak, atau status pekerjaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan pemutakhiran dan validasi data secara rutin agar informasi yang tersimpan tetap akurat dan relevan. Keamanan Data yang Terjamin Dengan semakin ketatnya regulasi tentang perlindungan data, seperti GDPR di Eropa atau undang-undang lokal lainnya, menjaga keamanan data pelanggan adalah keharusan. Pastikan bahwa database pelanggan hanya diakses oleh orang yang berwenang menggunakan sistem enkripsi untuk menjaga data dari kebocoran atau pencurian. Segmentasi Pelanggan Dengan mengelompokkan pelanggan berdasarkan karakteristik seperti usia, lokasi, frekuensi pembelian, atau preferensi produk, perusahaan dapat menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif dan personal. Segmentasi ini juga membantu tim dalam mengidentifikasi pelanggan potensial yang bisa diarahkan untuk kampanye tertentu. Analisis Data secara Mendalam Analisis data pelanggan tidak hanya memberi gambaran tentang pelanggan yang ada saat ini, tetapi juga membantu memprediksi tren di masa depan. Dengan data historis dan tren, perusahaan dapat membuat perencanaan yang lebih matang untuk menghadapi dinamika pasar. Penggunaan Teknologi Otomatisasi Teknologi seperti otomatisasi pemasaran dapat membantu dalam mengelola database secara lebih efektif. Misalnya, pengiriman email atau pemberian notifikasi bisa dilakukan secara otomatis berdasarkan perilaku pelanggan, seperti pengingat ulang tahun, follow-up pembelian, atau penawaran khusus. Pemanfaatan CRM dalam Pengelolaan Database Pelanggan Customer Relationship Management (CRM) adalah sistem yang dirancang untuk memudahkan pengelolaan hubungan antara perusahaan dan pelanggan. Dengan menggunakan CRM, pengelolaan database pelanggan menjadi lebih terstruktur, mudah diakses, dan dapat memberikan insight yang lebih mendalam. Berikut beberapa cara CRM membantu dalam pengelolaan database pelanggan: Penyimpanan Data Terpusat CRM memungkinkan semua informasi pelanggan tersimpan di satu platform yang dapat diakses oleh berbagai divisi. Hal ini mengurangi duplikasi data dan memudahkan tim dalam mengakses data secara cepat dan efisien. Otomatisasi Proses Pemasaran dan Layanan Pelanggan Dengan CRM, proses seperti pengiriman email, follow-up, dan penjadwalan pertemuan dapat diotomatisasi. Misalnya, CRM dapat mengirimkan email ucapan ulang tahun secara otomatis, memberikan penawaran spesial untuk pelanggan loyal, atau mengingatkan tim layanan untuk menindaklanjuti pelanggan yang sudah lama tidak melakukan pembelian. Analisis Data yang Mendalam CRM dilengkapi dengan alat analisis yang canggih yang dapat menganalisis pola pembelian, tren pelanggan, efektivitas kampanye pemasaran, dan sebagainya. Informasi ini membantu perusahaan dalam memahami kebutuhan pelanggan dan menyesuaikan strategi bisnis mereka. Personalisasi Pengalaman Pelanggan Salah satu keuntungan utama CRM adalah kemampuannya untuk mempersonalisasi interaksi dengan pelanggan. Dengan informasi yang terintegrasi, perusahaan dapat memberikan pengalaman yang disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi pelanggan, yang akan meningkatkan kepuasan dan loyalitas mereka. Laporan dan Pemantauan Kinerja CRM juga memungkinkan tim untuk menghasilkan laporan kinerja yang komprehensif. Dengan laporan ini, perusahaan bisa mengukur keberhasilan kampanye pemasaran, memantau kinerja tim penjualan, dan mengevaluasi strategi hubungan pelanggan secara keseluruhan. Kesimpulan Mengelola database pelanggan dengan baik adalah investasi jangka panjang yang dapat membawa keuntungan besar bagi perusahaan. Dengan database yang terstruktur, analisis data yang mendalam, dan pemanfaatan teknologi CRM, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, menciptakan pengalaman pelanggan yang memuaskan, dan mencapai keberhasilan bisnis yang berkelanjutan. Database pelanggan bukan hanya sekadar kumpulan data, namun juga merupakan sumber daya penting untuk memahami kebutuhan pelanggan dan mengembangkan strategi yang lebih tepat sasaran. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya dan cara mengelola database pelanggan, perusahaan dapat menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pelanggan mereka,
Panduan: Cara Retargeting di Facebook Ads yang Efektif
Apa Itu Retargeting? Retargeting adalah pendekatan dalam pemasaran yang digunakan untuk menghubungkan kembali brand kamu dengan orang-orang yang telah berinteraksi atau menunjukkan minat terhadap produk yang kamu tawarkan. Ini seperti memberikan dorongan untuk mengingatkan audiens tentang merek atau produk kamu. Interaksi yang dimaksud bisa meliputi kunjungan ke situs web kamu, melihat akun media sosial, menambahkan produk ke keranjang belanja, dan berbagai tindakan lainnya. Dengan retargeting, kamu dapat menjangkau kembali calon pelanggan yang telah menunjukkan ketertarikan, meningkatkan kemungkinan mereka untuk kembali dan melakukan pembelian. Jika kamu belum pernah menerapkan iklan retargeting sebelumnya, jangan khawatir! Bacalah penjelasan detail dalam artikel ini agar kamu bisa melakukan retargeting dengan lebih efektif. Tujuan Melakukan Retargeting Setelah mengetahui apa itu retargeting, kamu mungkin bertanya kenapa kita perlu melakukan retargeting. Sebenarnya, apa sih tujuan pengiklan melakukan retargeting? Secara umum, ada dua tujuan utama pengiklan melakukan retargeting, yaitu: Meningkatkan Awareness (Kesadaran) Tahap pertama dalam marketing funnel adalah awareness, di mana orang belum terlalu mengenal brand dan produk yang kamu tawarkan. Dalam campaign awareness, retargeting digunakan untuk menjangkau orang-orang yang telah melihat konten brand kamu atau mengunjungi situs web, tetapi belum berinteraksi lebih lanjut. Pesan iklan yang biasa digunakan biasanya fokus pada pengetahuan tentang produk, seperti jenis-jenis produk, fitur-fitur unggulan, dan keunikan brand. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian audiens dan mendorong mereka untuk menggali lebih dalam mengenai brand dan produk yang kamu tawarkan, sehingga mereka lebih mengenal brand kamu. Secara umum, metrik utama yang digunakan pada tahap ini meliputi impresi, jangkauan, dan interaksi. Karena kita menyasar audiens yang belum terlalu familiar dengan brand kita, tingkat intensi mereka masih cukup rendah. Namun, campaign ini sangat penting untuk menjangkau audiens yang lebih luas, sehingga kita bisa menerapkan retargeting lebih lanjut dan membawa mereka ke tahap berikutnya dalam marketing funnel. Meningkatkan Conversion (Konversi) Setiap brand tentu ingin mencapai konversi maksimal. Kita berharap saat audiens melihat iklan, mereka akan mengambil tindakan yang kita inginkan. Konversi dalam dunia pemasaran dapat bervariasi, mulai dari tindakan pembelian, pemesanan, pengisian formulir, pendaftaran, mengunjungi landing page, hingga menghubungi melalui chat atau WhatsApp. Dengan menerapkan retargeting, kita dapat menargetkan audiens yang sudah cukup familiar dengan brand atau produk yang kita tawarkan, tetapi belum melakukan tindakan konversi yang diharapkan. Tujuannya adalah untuk mendorong mereka agar akhirnya melakukan aksi konversi tersebut. Manfaat Melakukan Retargeting Aspek lain yang penting mengapa kita perlu melakukan retargeting adalah karena retargeting membawa berbagai manfaat. Beberapa manfaat dari penerapan retargeting dalam campaign iklan meliputi: Hemat Budget Iklan, Maksimalkan ROI Dengan retargeting, biaya iklan yang kamu keluarkan akan jauh lebih efisien dibandingkan dengan iklan umum yang tidak menggunakan strategi ini. Retargeting memungkinkan kamu untuk fokus pada segmen audiens yang sudah familiar dengan brand dan produk yang kamu tawarkan. Dengan cara ini, kemungkinan mereka untuk melakukan tindakan konversi, seperti membeli produk, menjadi lebih tinggi. Hal ini tentunya berdampak positif pada return on investment (ROI) yang lebih baik untuk bisnismu. Baca juga: Panduan Periklanan Digital: Maksimalkan Keuntungan Anda Tingkat Konversi yang lebih tinggi Ketika kita menargetkan ulang segmen audiens yang tepat dan relevan dengan intensi yang tinggi, mereka akan cenderung lebih siap untuk melakukan tindakan konversi. Oleh karena itu, rasio atau tingkat konversi pada campaign retargeting yang sukses akan lebih tinggi, memberikan hasil yang lebih memuaskan bagi bisnismu. Iklan yang lebih relevan Dengan retargeting, kamu dapat menampilkan iklan yang lebih relevan bagi audiens. Misalnya, jika mereka telah melihat produk tertentu di website atau marketplace kamu, kamu bisa menargetkan ulang dengan iklan yang berkaitan langsung dengan produk tersebut sehingga mendorong audiens untuk mengambil tindakan lebih lanjut. Selain itu, kamu dapat melakukan segmentasi audiens berdasarkan kriteria spesifik, seperti mereka yang telah menambahkan produk ke keranjang tetapi belum menyelesaikan checkout. Iklan yang ditampilkan dapat mengingatkan mereka untuk menyelesaikan pembelian. Dengan cara ini, iklan yang kamu sajikan menjadi lebih personal dan relevan bagi audiens. Customer Journey yang lebih terstruktur Penting untuk memperhatikan customer journey dalam strategi marketing kita. Retargeting memungkinkan kita mengarahkan audiens secara bertahap, mulai dari tahap awareness hingga membangun minat terhadap produk dan brand kita. Dalam tahap consideration, kita dapat menjawab keraguan dan pertanyaan yang muncul, sehingga audiens semakin yakin untuk melakukan pembelian atau tindakan konversi yang diharapkan. Dengan pendekatan ini, campaign iklan kita menjadi lebih strategis dan mencerminkan strategi full funnel marketing, di mana setiap tahap dalam perjalanan pelanggan diperhatikan untuk memaksimalkan konversi. Cara Kerja Retargeting Dengan segala tujuan dan manfaat retargeting yang sudah kita bahas sebelumnya, mungkin kamu penasaran bagaimana kita bisa mengetahui audiens yang sesuai untuk kita targetkan ulang? Alat apa yang digunakan? Berikut penjelasannya Secara umum, ada 2 metode yang dapat kita gunakan dalam implementasi retargeting yaitu: Pixel Based Retargeting Pixel adalah kode yang dipasang di website untuk melacak pengunjung dan tindakan mereka. Ketika seseorang mengunjungi situs, kode JavaScript ini tertanam di browser dan mencatat semua aktivitas saat audiens menjelajahi website. Pengiklan dapat menetapkan berbagai event, seperti page view, view content, add to cart, initiate checkout, dan complete payments. Dengan cara ini, pixel mencatat tindakan yang dilakukan berdasarkan parameter event yang telah ditentukan, memungkinkan pengiklan untuk melakukan retargeting yang lebih efektif. Customer List Retargeting Berbeda dengan pixel-based targeting, list-based targeting menggunakan daftar pengguna yang sudah ada, seperti data email, nomor telepon, nama, dan lokasi. Daftar ini diunggah ke platform iklan, yang kemudian mencocokkan data tersebut dengan database audiens yang dimiliki. Dengan pendekatan ini, pengiklan dapat melakukan ultra-personalized advertising, menjangkau prospek atau leads dengan lebih tepat. Untuk menggunakan metode retargeting ini, kamu perlu memiliki database audiens, atau yang dikenal sebagai first party data. Baca lebih lanjut tentang First Party Data: Kunci Sukses Bisnis Anda Cara Efektif Melakukan Retargeting di Facebook Ads Facebook Ads atau Meta Ads adalah salah satu platform pemasaran digital yang paling populer, berkat jumlah pengguna aktif yang besar. Selain Meta, terdapat berbagai jenis media pemasaran digital lainnya. Baca selengkapnya di artikel Media Pemasaran Digital Untuk kamu yang ingin memulai retargeting campaign, berikut panduan step by step untuk memulai: 1. Memastikan Pixel sudah terpasang dengan tepat di website Kebanyakan pengiklan akan menggunakan pixel based retargeting. Oleh karena itu, penting untuk memasang pixel dengan tepat. Berikut langkah-langkah dalam set up
Tool Analitik untuk Membantu Strategi Pemasaran yang Lebih Efektif
Di era digital seperti sekarang ini, penting bagi bisnis untuk memahami konsumen secara lebih baik dari pesaing agar dapat memenangkan pasar.
Dekati Kembali ‘Crush’ Bisnis dengan CRM Automation
Pernah merasa canggung saat ingin menyapa kembali “crush” yang sudah lama tidak berinteraksi? Menariknya, situasi ini mirip dengan bagaimana bisnis berusaha menghubungi kembali pelanggan yang sebelumnya tertarik, namun kini tak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana cara melakukannya tanpa terkesan terlalu memaksa? Di sinilah peran CRM automation, yang memungkinkan bisnis melakukan pendekatan yang halus, personal, dan tepat waktu. Seperti saat mendekati kembali “crush”, ada seni tersendiri untuk menghubungi pelanggan lama. Berikut beberapa langkah cerdas yang bisa diterapkan menggunakan CRM automation: 1. Mulai dengan Pendekatan Halus Seperti ketika menyapa kembali “crush”, hindari mengirim pesan yang terlalu agresif di awal. Mulailah dengan pesan lembut, seperti email yang mengingatkan mereka tentang produk atau layanan yang pernah menarik perhatian mereka. CRM automation memungkinkan bisnis mengirimkan pesan yang terasa personal dan memperlihatkan bahwa kamu benar-benar peduli. Anggaplah ini seperti mengirim pesan singkat yang ramah, “Hai, apa kabar? Lama tak jumpa!”— pesan sederhana yang tetap menunjukkan perhatian tanpa menekan. 2. Kenali Minat Mereka Mencoba mendekati “crush” tanpa mengetahui apa yang mereka sukai bisa terasa canggung. Begitu juga dengan pelanggan. CRM automation memanfaatkan data pelanggan yang ada untuk mempersonalisasi interaksi, menggunakan informasi tentang produk yang telah mereka beli, item yang telah mereka telusuri, atau halaman yang sering mereka kunjungi di situs web. Dengan informasi ini, kamu bisa menyusun penawaran yang relevan dan sesuai dengan minat pelanggan. Seperti memberikan hadiah yang sesuai dengan selera “crush”, CRM automation membantu memastikan bahwa bisnis kamu selalu menawarkan sesuatu yang diinginkan pelanggan. 3. Perhatikan Waktu yang Tepat Mengirim pesan terlalu sering kepada “crush” bisa membuat mereka jenuh. Begitu pula dengan pelanggan, yang bisa merasa terganggu jika terlalu banyak menerima pesan promosi. CRM automation membantu kamu mengatur frekuensi dan waktu pengiriman pesan, sehingga tidak terlalu sering, tapi tetap menjaga hubungan. Ini mirip dengan menjaga ritme saat mendekati “crush”—tidak terburu-buru, tapi juga tidak membiarkan terlalu lama. 4. Tawarkan Sesuatu yang Berharga Jika ingin menarik kembali perhatian “crush”, kamu harus menunjukkan ada sesuatu yang baru dan menarik darimu. Dalam bisnis, ini bisa berupa penawaran diskon, promo spesial, atau konten eksklusif bagi pelanggan yang sudah lama tidak aktif. Dengan CRM automation, kamu bisa mengatur penawaran ini dengan mudah, membuat setiap pelanggan merasa mendapatkan perlakuan istimewa. Seperti memberi kejutan yang menyenangkan bagi “crush”, penawaran ini bisa membuat pelanggan kembali bersemangat untuk berinteraksi dengan bisnismu. Rebut Kembali Hati Pelanggan dengan Ematic Solutions Jika bisnismu sedang mencari cara efektif dan efisien untuk mendekati kembali pelanggan yang lama tidak aktif, Ematic Solutions Indonesia menawarkan solusi CRM automation yang tepat. Dengan teknologi terkini, Ematic Solutions membantumu menyusun strategi yang personal dan tepat sasaran untuk setiap pelanggan. Dengan CRM automation dari Ematic Solutions, kamu bisa memastikan setiap pesan, penawaran, dan interaksi dirancang khusus untuk membangun kembali hubungan dengan pelanggan. Seperti menyapa “crush” yang lama tak terdengar, kamu bisa melakukannya dengan cara yang halus dan menarik, tanpa terkesan memaksa. Kini saatnya menghidupkan kembali hubungan bisnismu dengan pelanggan dan membuat mereka jatuh hati lagi! Tertarik untuk tahu lebih banyak? Hubungi Ematic Solutions Indonesia dan temukan solusi CRM yang dapat membantu bisnismu meningkatkan interaksi serta loyalitas pelanggan! FAQ
First Party Data: Kunci Sukses Bisnis Anda
Di era yang serba data-driven ini, seberapa baik sih kamu mengenal customer kamu? Memahami preferensi customer adalah kunci sukses bisnis, dan first party data bisa jadi jawabannya. Artikel ini akan membahas apa itu first party data, mengapa itu penting, cara mengumpulkannya, dan strategi untuk memanfaatkannya secara efektif. Apa itu First Party Data? First party data adalah informasi yang kamu kumpulkan langsung dari audiens melalui channel sendiri. Berbeda dengan data third-party yang berasal dari sumber eksternal, first party data bersumber dari interaksi dengan audiens, seperti: Interaksi website: Perilaku dan aktivitas audiens di situsmu. Survei pelanggan: Feedback langsung dari customer Sistem CRM: Data tentang interaksi dan riwayat customer. Engagement media sosial: Insight dari media sosial brand kamu. Jenis data ini umumnya lebih akurat dan relevan, mencerminkan interaksi asli antara bisnismu dengan customer kamu. Mengapa First Party Data Penting? Akurasi dan Relevansi: First party data sangat andal karena berasal langsung dari sumbernya, memberikan wawasan yang benar tentang preferensi audiens. Hubungan dengan Customer yang Lebih Baik: Dengan memahami preferensi customer, kamu dapat menciptakan pengalaman personal sehingga meningkatkan kepuasan dan loyalitas customer. Ketika customer merasa dipahami, mereka akan lebih cenderung untuk kembali. Pemasaran yang Hemat Biaya: Menggunakan first party data memungkinkan campaign marketing yang lebih efisien. Ini berarti kamu dapat menghindari pemborosan sumber daya pada strategi yang tidak tepat, pada akhirnya meningkatkan ROI-mu. Menjaga Privasi Data: Dengan peraturan privasi data yang semakin ketat, mengandalkan first party data membantumu tetap mematuhi aturan privasi data sambil membangun kepercayaan dengan audiens. Transparansi dalam cara kamu mengumpulkan dan menggunakan data adalah kunci untuk membangun hubungan yang kuat. Pengambilan Keputusan yang Berbasis Data: Insight dari first party data memungkinkan kita untuk menentukan pilihan yang lebih strategis tentang pengembangan produk maupun strategi pemasaran. Penargetan Iklan yang Lebih Baik: First party data meningkatkan performa campaign iklanmu, memungkinkanmu untuk memberikan pesan iklan yang paling relevan dengan segmentasi audiens tertentu. Bagaimana Cara Mengumpulkan Data First-Party? Website dan Alat Analitik: Gunakan platform analitik seperti Google Analytics untuk melacak perilaku customer di situs website e-commerce kamu. Dengan memahami bagaimana interaksi customer di platform website, kamu dapat mengetahui minat dan pain point mereka. Sistem Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM): Gunakan platform CRM untuk mengelola dan menganalisis interaksi customer. Platform-platform ini dapat membantumu membuat penilaian yang lebih komprehensif terhadap tentang perilaku dan preferensi customer. Interaksi Media Sosial: Perhatikan engagement di platform media sosialmu. Pantau komentar, share, dan like untuk mendapatkan insight tentang preferensi dan perilaku audiens. Engagement Through Value: Dorong customer untuk berbagi informasi mereka dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan. Kamu dapat memberikan diskon, konten eksklusif, atau hadiah loyalitas yang membuat mereka mau membagikan data mereka. Survei dan Formulir Feedback: Kamu dapat secara rutin meminta feedback melalui survei. Ini tidak hanya mengumpulkan insight berharga tetapi juga menunjukkan kepada pelanggan bahwa kamu menghargai pendapat mereka. E-commerce: Aset Terbesarmu Dalam era digital saat ini, sebuah situs web e-commerce yang dioptimasi dengan baik sangat penting, terutama bagi brand yang fokus pada transaksi online. Tidak hanya memudahkan proses berbelanja, tetapi juga memainkan peran penting dalam mengumpulkan first party data yang berharga. Seperti pepatah mengatakan, “Kamu tidak dapat menganalisis apa yang tidak dapat kamu lacak.” Pelacakan yang efektif dengan alat analisis seperti Google Analytics memungkinkan brand untuk memantau customer journey, mengidentifikasi titik-titik interaksi dan area drop-off. Dengan memanfaatkan first party data ini, bisnis dapat menyempurnakan strategi pemasaran mereka dan menciptakan pengalaman yang lebih personal bagi customer mereka. Sedang mencari platform untuk situs web e-commerce kamu? Coba consider Shopify! Ingin menjelajahi fitur dan manfaatnya? Temukan selengkapnya di sini Tingkatkan Performa Iklanmu dengan First Party Data Kamu mungkin pernah merasa kesal ketika mendapatkan iklan yang tidak relevan denganmu. Kebanyakan orang tidak suka melihat iklan, akan tetapi pengiklan yang cerdas tahu bagaimana menyampaikan pesan mereka kepada orang yang tepat. Di sinilah first party data berperan. Bisnis yang memiliki first party data yang solid dapat membuat campaign yang lebih spesifik dan relevan terhadap segmentasi audiens tertentu sehingga menghasilkan engagement yang lebih baik serta tingkat konversi yang lebih tinggi. Meskipun platform iklan seperti Meta dan Google memiliki audience pool yang bisa kita target, first party data membantu brand terhubung dengan orang-orang yang sudah mengenal dan mempercayai produk mereka, sehingga meningkatkan peluang konversi Satu keunggulan utama dari first party data adalah akurasinya yang sangat baik. Tidak seperti general targeting yang dapat meleset, first party data memberikan informasi yang lebih tepat tentang siapa customer kamu dan apa yang mereka inginkan. Dengan mengintegrasikan data ini ke dalam performance marketing, bisnis atau brand tidak hanya menyempurnakan targeting mereka tetapi juga memperkuat hubungan dengan customer, pengalaman yang dipersonalisasi juga mendorong loyalitas. Di era yang sangat kompetitif seperti saat ini, menggunakan first party data adalah strategi kunci untuk pertumbuhan bisnis. Menghubungkan First Party Data ke Campaign Iklan: Real Case Berikut adalah tiga skenario yang menunjukkan bagaimana kamu dapat menggunakan first party data dalam campaign iklanmu: Pelanggan Newsletter: Sebuah brand F&B memanfaatkan daftar pelanggan newsletter dalam Klaviyo untuk mengumumkan launching produk baru, menawarkan early access dan penawaran eksklusif kepada customer. Hal ini menciptakan kesan eksklusif dan membuat customer merasa istimewa dan dihargai. Segmentasi Audiens Google Analytics: Sebuah brand skincare dapat menggunakan GA4 untuk mengidentifikasi audiens yang sering melihat produk skincare tetapi tak kunjung membeli. Dengan memberikan mereka iklan yang dipersonalisasi yang menampilkan review dan diskon khusus, kita dapat mendorong mereka untuk segera melakukan pembelian. Formulir Lead Submission untuk Retargeting: Sebuah perusahaan SaaS melakukan retargeting terhadap orang yang mengisi lead form tetapi belum melakukan pembelian. Dengan mengirimkan iklan yang disesuaikan yang menekankan pada manfaat dan menawarkan diskon waktu terbatas, kita dapat mendorong mereka untuk menyelesaikan proses pembelian. Kesimpulan Di dalam era digital dimana customer insights sangatlah penting, kita perlu memanfaatkan first party data untuk mendorong keberhasilan bisnis. Dengan memahami audiens secara lebih baik dan memberikan pengalaman yang lebih personal, kita dapat membangun hubungan yang lebih kuat, meningkatkan efisiensi pemasaran, dan mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Sudah saatnya kamu mulai mengintegrasikan strategi first party data ini dalam bisnis untuk jadi yang terdepan dalam persaingan pasar yang kompetitif. Ingin bisnismu jadi juara? First party data adalah senjata rahasia yang kamu butuhkan!
CRM dan Pemasaran Digital: Kombinasi Sempurna untuk Pertumbuhan Bisnis
Di era digital yang semakin berkembang, bisnis dituntut untuk lebih adaptif dalam menghadapi perubahan perilaku konsumen dan persaingan pasar. Salah satu strategi yang terbukti efektif adalah kombinasi antara Customer Relationship Management (CRM) dan pemasaran digital. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana integrasi CRM dan pemasaran digital dapat menjadi kombinasi sempurna untuk pertumbuhan bisnis. Berikut adalah lima sub pembahasan utama yang akan kita eksplorasi: Pengertian CRM dan Pemasaran Digital CRM (Customer Relationship Management) adalah pendekatan strategis yang digunakan perusahaan untuk mengelola hubungan dengan pelanggan mereka. Ini mencakup berbagai alat dan teknik yang dirancang untuk membantu bisnis memahami kebutuhan pelanggan, meningkatkan interaksi, dan membangun loyalitas jangka panjang. Penggunaan CRM dalam pemasaran digital memungkinkan bisnis untuk mengumpulkan, menganalisis, dan memanfaatkan data pelanggan dengan lebih efektif. Dengan demikian, perusahaan dapat menciptakan kampanye pemasaran yang lebih personal dan relevan, yang pada akhirnya meningkatkan tingkat konversi dan kepuasan pelanggan. Manfaat Menggunakan CRM dan Pemasaran Digital CRM memungkinkan bisnis untuk mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif melalui segmentasi pasar yang lebih akurat. Dengan kemampuan untuk mengelompokkan pelanggan berdasarkan data demografis, perilaku, dan preferensi, bisnis dapat menciptakan kampanye yang lebih tepat sasaran. Misalnya, CRM dapat membantu mengidentifikasi pelanggan yang berpotensi melakukan pembelian ulang, sehingga perusahaan dapat menyusun kampanye retensi yang tepat waktu. Selain itu, CRM juga memungkinkan pelacakan ROI (Return on Investment) dari kampanye pemasaran digital. Dengan memahami mana kampanye yang menghasilkan pendapatan tertinggi, bisnis dapat mengalokasikan sumber daya dengan lebih bijak dan fokus pada inisiatif yang memberikan hasil terbaik. Peningkatan Kualitas Lead: Dengan melacak interaksi pelanggan, CRM membantu mengidentifikasi lead berkualitas tinggi yang lebih mungkin untuk melakukan konversi. Peningkatan Konversi: Personalisasi pesan dan otomatisasi pemasaran dapat meningkatkan tingkat konversi dan menghasilkan lebih banyak penjualan. Peningkatan Loyalitas Pelanggan: Dengan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik, CRM membantu membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan dan meningkatkan loyalitas mereka. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Data yang dihasilkan oleh CRM dan pemasaran digital dapat digunakan untuk membuat keputusan bisnis yang lebih data-driven. Manfaat Integrasi CRM dengan Pemasaran Digital Sinkronisasi Data: Dengan mengintegrasikan CRM dan pemasaran digital, bisnis dapat menyatukan semua data pelanggan dari berbagai saluran. Hal ini memungkinkan tim pemasaran untuk memiliki pemahaman yang lebih komprehensif tentang pelanggan. Personalisasi Pesan: Data yang terintegrasi dapat digunakan untuk membuat pesan pemasaran yang lebih relevan dan personal bagi setiap pelanggan. Ini meningkatkan kemungkinan pelanggan untuk melakukan tindakan yang diinginkan, seperti melakukan pembelian atau memberikan rekomendasi. Otomasi Pemasaran: CRM dan pemasaran digital dapat diotomatiskan untuk tugas-tugas rutin, seperti pengiriman email marketing, pembaruan status lead, dan pengingat follow-up. Hal ini menghemat waktu dan memungkinkan tim pemasaran untuk fokus pada strategi yang lebih kompleks. Optimalisasi Pengalaman Pelanggan melalui Data Data pelanggan yang dikumpulkan melalui CRM adalah kunci untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang optimal. Dalam pemasaran digital, pengalaman pelanggan yang baik dapat menjadi pembeda yang signifikan. Dengan menganalisis data CRM, bisnis dapat memahami perjalanan pelanggan secara mendalam dan mengidentifikasi titik-titik sentuh yang paling berpengaruh. Misalnya, jika data CRM menunjukkan bahwa banyak pelanggan mengalami kesulitan di tahap checkout, bisnis dapat mengambil langkah proaktif untuk memperbaiki proses tersebut, baik melalui optimalisasi situs web atau melalui kampanye edukasi pelanggan. Dengan demikian, integrasi CRM dan pemasaran digital tidak hanya meningkatkan efisiensi pemasaran, tetapi juga membantu menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Contoh Penerapan di Dunia Nyata E-commerce: Perusahaan e-commerce dapat menggunakan CRM untuk melacak riwayat pembelian pelanggan, memberikan rekomendasi produk yang relevan, dan mengirimkan email promosi yang tertarget. Startup: Startup dapat memanfaatkan CRM dan pemasaran digital untuk membangun brand awareness, meningkatkan retention, mendapatkan pelanggan baru, dan membuat pertumbuhan bisnis dengan cepat. Tips Memilih dan Menerapkan CRM Identifikasi Kebutuhan Bisnis: Sebelum memilih CRM, tentukan kebutuhan bisnis Anda dan fitur-fitur yang penting bagi Anda. Pilih Platform yang Tepat: Pertimbangkan ukuran bisnis, anggaran, dan tingkat kompleksitas yang diperlukan dalam CRM. Latih Tim: Pastikan tim Anda mendapatkan pelatihan yang memadai untuk menggunakan CRM secara efektif dan memahami manfaatnya. Integrasi dengan Alat Lain: Pastikan CRM yang dipilih dapat diintegrasikan dengan alat pemasaran digital lainnya yang Anda gunakan untuk efisiensi maksimal. Dengan memahami dan menerapkan integrasi antara CRM dan pemasaran digital, bisnis dapat memanfaatkan kekuatan data untuk meningkatkan strategi pemasaran, memperbaiki pengalaman pelanggan, dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. Tools CRM Yang Kamu Perlu Ketahui Berikut adalah penjelasan singkat tentang beberapa tools CRM (Customer Relationship Management) yang bisa kamu pakai untuk meningkatkan bisnismu: Mailjet Mailjet adalah platform email marketing yang memungkinkan penggunanya untuk membuat, mengirim, dan melacak kampanye email. Selain itu, Mailjet juga mendukung API email untuk pengiriman email transaksional dan pemasaran. Fitur utama dari Mailjet mencakup segmentasi pelanggan, A/B testing, template email yang bisa dikustomisasi, dan analitik real-time untuk melacak performa kampanye. Klaviyo Klaviyo adalah platform pemasaran yang berfokus pada email dan SMS untuk e-commerce. Klaviyo mengintegrasikan data pelanggan dari berbagai platform (seperti Shopify, Magento, dll.) untuk menciptakan pengalaman komunikasi yang lebih personal. Fitur utamanya termasuk segmentasi otomatis, rekomendasi produk yang didukung oleh AI, serta analitik mendalam untuk memantau ROI (Return on Investment) dari kampanye pemasaran. Iterable Iterable adalah platform pemasaran berbasis cloud yang berfokus pada cross-channel (email, push notification, SMS, social media, dll.) untuk meningkatkan pengalaman pelanggan. Iterable memungkinkan perusahaan untuk membuat workflows otomatis dan pesan yang dipersonalisasi berdasarkan interaksi pelanggan. Platform ini sering digunakan oleh perusahaan dengan fokus pada growth marketing dan customer engagement. Hi-IQ Hi-IQ adalah CRM yang dirancang untuk mendukung manajemen hubungan dengan pelanggan secara lebih cerdas. Biasanya, platform ini menggunakan analitik data dan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan pengalaman pelanggan serta membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat berdasarkan perilaku dan kebutuhan pelanggan. Salesforce Salesforce adalah salah satu platform CRM paling populer di dunia yang digunakan oleh perusahaan besar maupun kecil. Salesforce menawarkan berbagai alat untuk manajemen penjualan, layanan pelanggan, pemasaran, serta analitik. Platform ini memungkinkan integrasi yang fleksibel dengan aplikasi pihak ketiga dan mendukung berbagai jenis otomatisasi proses bisnis. Salesforce juga terkenal dengan fleksibilitasnya dalam menyesuaikan CRM berdasarkan kebutuhan spesifik bisnis. Kelima tools tersebut membantu bisnis dalam mengelola dan membangun hubungan yang lebih baik dengan pelanggan melalui strategi komunikasi yang lebih personal dan efisien. Penawaran Layanan CRM dari Ematic Solutions Ematic Solutions menyediakan layanan Customer Relationship Management (CRM)
Keuntungan E-Commerce untuk Bisnis Kamu: Lepas dari Ketergantungan Marketplace
Mengapa Bisnis Kamu Perlu Memiliki E-commerce Sendiri? Seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan perilaku konsumen, memiliki toko online atau e-commerce sendiri semakin menjadi keharusan bagi para pelaku bisnis. Meskipun platform marketplace seperti Shopee, Lazada, dan Tokopedia menawarkan kemudahan dalam memulai bisnis online, ada beberapa alasan kuat mengapa kamu perlu mempertimbangkan untuk memiliki e-commerce sendiri. 1. Biaya Operasional yang Tak Terprediksi Salah satu tantangan utama dalam berjualan di marketplace adalah kenaikan biaya operasional yang tidak dapat diprediksi. Platform marketplace seringkali menaikkan biaya layanan, baik itu berupa komisi penjualan, biaya iklan, atau biaya logistik. Kenaikan biaya ini dapat menggerus keuntungan bisnismu secara signifikan. 2. Ketergantungan pada Platform Pihak Ketiga Dengan berjualan di marketplace, bisnis kamu secara tidak langsung menjadi sangat bergantung pada platform tersebut. Perubahan kebijakan, gangguan sistem, atau bahkan penutupan platform dapat berdampak langsung pada operasional bisnismu. Kamu tidak memiliki kendali penuh atas tampilan toko, promosi, dan data pelanggan. 3. Terpengaruh oleh Keputusan Pemerintah Pemerintah sering kali menargetkan marketplace untuk mendorong persaingan yang lebih sehat dengan membuat regulasi khusus. Regulasi pemerintah terhadap platform marketplace juga dapat berdampak pada bisnis kamu. Perubahan kebijakan pajak, perizinan, atau perlindungan konsumen dapat menyebabkan ketidakpastian dan risiko bisnis yang lebih tinggi. 4. Perbedaan Marketplace dan E-commerce Sendiri Untuk memahami lebih lanjut mengapa memiliki e-commerce sendiri penting, mari kita bedakan antara marketplace dan e-commerce: Marketplace E-commerce Platform yang memfasilitasi transaksi jual beli antara penjual dan pembeli. Kamu sebagai penjual hanya menyewa tempat di platform tersebut. Contoh: Shopee, Lazada, Tokopedia, Blibli Toko online yang kamu bangun dan kelola sendiri. Kamu memiliki kendali penuh atas semua aspek bisnis, mulai dari desain website, produk yang dijual, hingga strategi pemasaran. Contoh: Uniqlo.com, Loccitane.com, Torch.id Kesimpulan Memiliki e-commerce sendiri adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan banyak keuntungan bagi bisnismu. Meskipun membangun toko online membutuhkan waktu dan biaya, namun kamu akan mendapatkan beberapa hal, seperti: Kemerdekaan: Kamu memiliki kebebasan penuh untuk mengelola bisnis sesuai keinginanmu. Branding: Kamu dapat membangun merek yang kuat dan unik. Data Pelanggan: Kamu memiliki akses penuh ke data pelanggan dan dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan penjualan. Fleksibilitas: Kamu dapat dengan mudah menyesuaikan toko online kamu dengan kebutuhan pasar. Kemandirian: Kamu tidak bergantung pada platform pihak ketiga. Ematic Solutions Bisa Bantu Kamu! Gimana nih, kamu pengen punya e-commerce tapi masih bingung mulainya? Tenang, Ematic Solutions siap bantu kamu kok! Kami memiliki tim yang udah jago soal e-commerce, jadi bisa bikin mimpi bisnis online kamu jadi kenyataan. Mau bikin website keren? Bisa. Butuh e-commerce section di website kamu? Gampang. Soal data? Tenang, kami jaga baik-baik. Dijamin aman dan rapi. Bahkan kami juga bisa nyediain analisis yang detail buat bisnis kamu. Pokoknya Ematic Solutions bakal jadi partner yang bisa diandalkan deh. Jadi, siap nggak nih buat mulai petualangan bisnis online kamu? Yuk dapetin free consultation dari kami! Frequently Asked Questions (FAQs) Apa dampak positif dari adanya e-commerce? Mengintegrasikan e-commerce ke dalam website bisnis menawarkan banyak keuntungan. Bisnis dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan selalu tersedia, otomatisasi proses mengurangi biaya dan waktu, serta data pelanggan memungkinkan pengalaman yang lebih personal. Selain itu, e-commerce meningkatkan keterlibatan dengan membangun komunitas aktif, mendukung adaptasi cepat terhadap perubahan pasar, meningkatkan visibilitas merek, dan memperkuat loyalitas pelanggan melalui program khusus. Apa tantangan e-commerce? Menggunakan e-commerce juga datang dengan tantangannya, seperti menghadapi persaingan ketat dengan bisnis lain dan membangun kepercayaan pelanggan, terutama untuk merek baru. Tantangan lain termasuk mengelola pengiriman dan pengembalian produk dengan efisien, menyediakan opsi pembayaran yang aman, serta selalu mengikuti perkembangan teknologi terbaru. Strategi pemasaran digital yang efektif, pencegahan penjualan produk palsu, serta pengelolaan inventaris, layanan pelanggan, dan kepatuhan terhadap peraturan juga menjadi perhatian penting. Apa keunggulan e-commerce dalam hal pengalaman pengguna online? Keunggulan e-commerce dalam pengalaman pengguna online mencakup personalisasi dengan rekomendasi produk yang relevan, kemudahan berbelanja kapan saja dengan proses pembayaran yang mudah, dan interaksi melalui live chat, media sosial, serta teknologi seperti virtual reality. E-commerce juga menawarkan konsistensi dalam desain yang menarik dan navigasi yang mudah digunakan. Bagi bisnis, ini berarti peningkatan kepuasan dan loyalitas pelanggan, peningkatan tingkat konversi dan nilai pesanan, serta reputasi merek yang lebih kuat di mata pelanggan.