Istilah “Growth Stack” telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir dan hampir menjadi kalimat umum yang sering kita dengar menuju 2022. Sebelum jatuh ke dalam jargon yang tidak berguna, mari pahami definisi lengkapnya sehingga kita dapat menggunakan istilah tersebut dalam arti yang tepat, bukan hanya sekedar menggunakannya saja.
Mengapa konsep ini berkembang begitu cepat? Salah satu alasannya adalah karena alat yang tersedia telah meningkat secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir, dan kemampuan untuk mengintegrasikan alat-alat ini ke seluruh ekosistem digital yang lebih luas sehingga memberikan lonjakan yang pesat. Marketers telah memimpikan momen ini selama beberapa dekade, dan sekarang untuk pertama kalinya benar-benar mungkin untuk mencapai ekosistem yang terintegrasi penuh dengan beberapa kebutuhan penyesuaian.
Perubahan terbesarnya dimulai hampir satu dekade yang lalu, dimana awalnya perusahaan-perusahaan berupaya fokus menciptakan produk menjadi komponen growth stack daripada mencoba menjadi solusi “all-in-one”. Karena bagi mereka yang cukup memiliki wawasan mengenai diversifikasi ekosistem digital menyadari bahwa solusi “all-in”one” adalah sebuah fantasi. Oleh sebab itu, alternatifnya adalah menjadi solusi murni “terbaik “ yang dapat dengan mudah bekerja dengan solusi terbaik lainnya.
Artinya, platform yang dibuat dengan tujuan menjadi komponen growth stack harus terlebih dahulu mempertibangkan integrasi dan arsitektur data bahkan sebelum memikirkan produk itu sendiri. Produk tersebut tidak akan berhasil jika tidak dapat menggunakan data yang dibutuhkan dari sumber lain, dan dapat mengirimkan data yang diambil dan dihasilkan kembali ke seluruh ekosistem. Pada dasarnya, ini cukup sederhana dan dibagi menjadi data pengguna (user data), data kegiatan (data event), data kampanye (campaign data), dan kemungkinan beberapa data administratif. Semua itu harus bilateral sejak awal, sehingga arsitektur data mengizinkan semua jenis data yang tidak terstruktur dapat digunakan dan dikompilasi sesuai kebutuhan. Produk ini juga perlu memiliki API yang kuat agar dapat menyerap data tersebut serta mengekspornya.
Jadi sekarang setelah generasi teknologi baru ini telah tiba dan berkembang, impian pemasaran memiliki ekosistem digital yang terintegrasi penuh telah menjadi kenyataan. Dimana di Asia, adopsi baru saja dimulai karena tim pemasaran masih berjuang dengan sistem yang digunakan, biaya investasi yang relatif tinggi untuk mulai membangun growth stack, dan kurangnya pengetahuan atau pengalaman dalam mencari solusi dan membangun stack. Namun, semakin hari, semakin banyak orang yang sadar bahwa jika mereka tidak mulai bergerak sekarang, bisnis mereka akan dengan cepat tertinggal dari pesaing mereka, sehingga perlombaan kekuatan teknologi pemasaran kini benar-benar memanas.
Pada artikel selanjutnya, kami akan meninjau beberapa pemeran dan opsi untuk kebutuhan growth stack. Namun, untuk sementara itu kami akan menyelesaikan ini dengan beberapa tips dan prinsip penting apabila Anda berpikir untuk membangun growth stack:
Membangun growth stack adalah cara untuk memastikan bisnis Anda di masa depan. Ekosistem yang terdiversifikasi dan terintegrasi serta dapat ditingkatkan secara sistematis dari waktu ke waktu adalah cara untuk mencegah tertinggal atau perlu menjalani perbaikan penjualan secara keseluruhan.