Apa Itu Retargeting?
Retargeting adalah pendekatan dalam pemasaran yang digunakan untuk menghubungkan kembali brand kamu dengan orang-orang yang telah berinteraksi atau menunjukkan minat terhadap produk yang kamu tawarkan. Ini seperti memberikan dorongan untuk mengingatkan audiens tentang merek atau produk kamu.
Interaksi yang dimaksud bisa meliputi kunjungan ke situs web kamu, melihat akun media sosial, menambahkan produk ke keranjang belanja, dan berbagai tindakan lainnya. Dengan retargeting, kamu dapat menjangkau kembali calon pelanggan yang telah menunjukkan ketertarikan, meningkatkan kemungkinan mereka untuk kembali dan melakukan pembelian.
Jika kamu belum pernah menerapkan iklan retargeting sebelumnya, jangan khawatir! Bacalah penjelasan detail dalam artikel ini agar kamu bisa melakukan retargeting dengan lebih efektif.
Tujuan Melakukan Retargeting
Setelah mengetahui apa itu retargeting, kamu mungkin bertanya kenapa kita perlu melakukan retargeting. Sebenarnya, apa sih tujuan pengiklan melakukan retargeting? Secara umum, ada dua tujuan utama pengiklan melakukan retargeting, yaitu:
-
-
Meningkatkan Awareness (Kesadaran)
-
Tahap pertama dalam marketing funnel adalah awareness, di mana orang belum terlalu mengenal brand dan produk yang kamu tawarkan. Dalam campaign awareness, retargeting digunakan untuk menjangkau orang-orang yang telah melihat konten brand kamu atau mengunjungi situs web, tetapi belum berinteraksi lebih lanjut.
Pesan iklan yang biasa digunakan biasanya fokus pada pengetahuan tentang produk, seperti jenis-jenis produk, fitur-fitur unggulan, dan keunikan brand. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian audiens dan mendorong mereka untuk menggali lebih dalam mengenai brand dan produk yang kamu tawarkan, sehingga mereka lebih mengenal brand kamu.
Secara umum, metrik utama yang digunakan pada tahap ini meliputi impresi, jangkauan, dan interaksi. Karena kita menyasar audiens yang belum terlalu familiar dengan brand kita, tingkat intensi mereka masih cukup rendah. Namun, campaign ini sangat penting untuk menjangkau audiens yang lebih luas, sehingga kita bisa menerapkan retargeting lebih lanjut dan membawa mereka ke tahap berikutnya dalam marketing funnel.
-
-
Meningkatkan Conversion (Konversi)
-
Setiap brand tentu ingin mencapai konversi maksimal. Kita berharap saat audiens melihat iklan, mereka akan mengambil tindakan yang kita inginkan. Konversi dalam dunia pemasaran dapat bervariasi, mulai dari tindakan pembelian, pemesanan, pengisian formulir, pendaftaran, mengunjungi landing page, hingga menghubungi melalui chat atau WhatsApp.
Dengan menerapkan retargeting, kita dapat menargetkan audiens yang sudah cukup familiar dengan brand atau produk yang kita tawarkan, tetapi belum melakukan tindakan konversi yang diharapkan. Tujuannya adalah untuk mendorong mereka agar akhirnya melakukan aksi konversi tersebut.
Manfaat Melakukan Retargeting
Aspek lain yang penting mengapa kita perlu melakukan retargeting adalah karena retargeting membawa berbagai manfaat. Beberapa manfaat dari penerapan retargeting dalam campaign iklan meliputi:
-
-
Hemat Budget Iklan, Maksimalkan ROI
-
Dengan retargeting, biaya iklan yang kamu keluarkan akan jauh lebih efisien dibandingkan dengan iklan umum yang tidak menggunakan strategi ini. Retargeting memungkinkan kamu untuk fokus pada segmen audiens yang sudah familiar dengan brand dan produk yang kamu tawarkan. Dengan cara ini, kemungkinan mereka untuk melakukan tindakan konversi, seperti membeli produk, menjadi lebih tinggi. Hal ini tentunya berdampak positif pada return on investment (ROI) yang lebih baik untuk bisnismu.
Baca juga: Panduan Periklanan Digital: Maksimalkan Keuntungan Anda
-
-
Tingkat Konversi yang lebih tinggi
-
Ketika kita menargetkan ulang segmen audiens yang tepat dan relevan dengan intensi yang tinggi, mereka akan cenderung lebih siap untuk melakukan tindakan konversi. Oleh karena itu, rasio atau tingkat konversi pada campaign retargeting yang sukses akan lebih tinggi, memberikan hasil yang lebih memuaskan bagi bisnismu.
-
-
Iklan yang lebih relevan
-
Dengan retargeting, kamu dapat menampilkan iklan yang lebih relevan bagi audiens. Misalnya, jika mereka telah melihat produk tertentu di website atau marketplace kamu, kamu bisa menargetkan ulang dengan iklan yang berkaitan langsung dengan produk tersebut sehingga mendorong audiens untuk mengambil tindakan lebih lanjut.
Selain itu, kamu dapat melakukan segmentasi audiens berdasarkan kriteria spesifik, seperti mereka yang telah menambahkan produk ke keranjang tetapi belum menyelesaikan checkout. Iklan yang ditampilkan dapat mengingatkan mereka untuk menyelesaikan pembelian. Dengan cara ini, iklan yang kamu sajikan menjadi lebih personal dan relevan bagi audiens.
-
-
Customer Journey yang lebih terstruktur
-
Penting untuk memperhatikan customer journey dalam strategi marketing kita. Retargeting memungkinkan kita mengarahkan audiens secara bertahap, mulai dari tahap awareness hingga membangun minat terhadap produk dan brand kita. Dalam tahap consideration, kita dapat menjawab keraguan dan pertanyaan yang muncul, sehingga audiens semakin yakin untuk melakukan pembelian atau tindakan konversi yang diharapkan.
Dengan pendekatan ini, campaign iklan kita menjadi lebih strategis dan mencerminkan strategi full funnel marketing, di mana setiap tahap dalam perjalanan pelanggan diperhatikan untuk memaksimalkan konversi.
Cara Kerja Retargeting
Dengan segala tujuan dan manfaat retargeting yang sudah kita bahas sebelumnya, mungkin kamu penasaran bagaimana kita bisa mengetahui audiens yang sesuai untuk kita targetkan ulang? Alat apa yang digunakan? Berikut penjelasannya
Secara umum, ada 2 metode yang dapat kita gunakan dalam implementasi retargeting yaitu:
-
-
Pixel Based Retargeting
-
Pixel adalah kode yang dipasang di website untuk melacak pengunjung dan tindakan mereka. Ketika seseorang mengunjungi situs, kode JavaScript ini tertanam di browser dan mencatat semua aktivitas saat audiens menjelajahi website. Pengiklan dapat menetapkan berbagai event, seperti page view, view content, add to cart, initiate checkout, dan complete payments. Dengan cara ini, pixel mencatat tindakan yang dilakukan berdasarkan parameter event yang telah ditentukan, memungkinkan pengiklan untuk melakukan retargeting yang lebih efektif.
-
-
Customer List Retargeting
-
Berbeda dengan pixel-based targeting, list-based targeting menggunakan daftar pengguna yang sudah ada, seperti data email, nomor telepon, nama, dan lokasi. Daftar ini diunggah ke platform iklan, yang kemudian mencocokkan data tersebut dengan database audiens yang dimiliki. Dengan pendekatan ini, pengiklan dapat melakukan ultra-personalized advertising, menjangkau prospek atau leads dengan lebih tepat.
Untuk menggunakan metode retargeting ini, kamu perlu memiliki database audiens, atau yang dikenal sebagai first party data.
Baca lebih lanjut tentang First Party Data: Kunci Sukses Bisnis Anda
Cara Efektif Melakukan Retargeting di Facebook Ads
Facebook Ads atau Meta Ads adalah salah satu platform pemasaran digital yang paling populer, berkat jumlah pengguna aktif yang besar. Selain Meta, terdapat berbagai jenis media pemasaran digital lainnya. Baca selengkapnya di artikel Media Pemasaran Digital
Untuk kamu yang ingin memulai retargeting campaign, berikut panduan step by step untuk memulai:
1. Memastikan Pixel sudah terpasang dengan tepat di website
Kebanyakan pengiklan akan menggunakan pixel based retargeting. Oleh karena itu, penting untuk memasang pixel dengan tepat. Berikut langkah-langkah dalam set up pixel:
Membuat Dataset untuk Pixel
-
- Masuk ke Meta Business Manager dan pilih bisnis kamu
- Di sidebar pilih tanda + dan connect data
- Pilih jenis data source website
- Berikan nama untuk dataset kamu
- Opsional: Tambahkan orang, partner dan ad account ke dataset kamu
Cara mengatur Pixel
-
- Masuk ke Meta Events Manager
- Pilih data source di menu sebelah kiri
- Pilih nama dan ID data yang sesuai, lalu klik Set Up Meta Pixel
- Install kode pixel:
- Salin kode pixel
- Akses bagian header website di CMS kamu
- Tempelkan kode pixel tersebut di atas tag penutup </head> di setiap halaman
- Setelah berhasil memasang kode, klik Continue
- Tambahkan events
- Klik Open event set up tool dan ikuti instruksi di layar untuk menambahkan events tanpa coding tambahan
- Klik Install events using code untuk menambahkan events secara manual
- Pilih partner dan ikuti instruksi di layar untuk set up pixel dan events.
- Setelah set up pixel selesai, lakukan testing pastikan pixel kamu sudah bekerja dengan baik.
2. Membuat Custom Audience
Ketika Facebook Pixel kamu sudah aktif mengumpulkan data dari website, kamu bisa menggunakan data audiens tersebut untuk membuat Custom Audience. Berikut adalah caranya:
- Buka Facebook Ads Manager.
- Pilih Menu ‘Audiences’.
- Klik dropdown ‘Create Audience’, lalu pilih ‘Custom Audience’.
Terdapat berbagai sumber data yang dapat kamu gunakan untuk Custom Audience. Untuk informasi lebih lanjut, cek gambar di bawah ini.
Source: Meta
Apabila kamu ingin menggunakan data dari website, kamu hanya perlu memilih website sebagai sumber data dan kemudian masukkan nama pixel dan link website kamu.
Source: Meta
Selanjutnya kamu hanya perlu mendefinisikan lebih lanjut segmentasi audiens kamu berdasarkan event dan audience retention/lookback window. Jangan lupa berikan nama untuk custom audience kamu serta tambahkan deskripsi apabila dibutuhkan.
Source: Meta
Selain menggunakan data dari Pixel, kamu juga dapat memanfaatkan customer list atau first party data yang kamu miliki. Pada menu sumber data, pilih customer list. Klik pilihan tersebut, dan kamu akan diarahkan ke halaman untuk mengunggah file customer list kamu.
Pastikan untuk mengikuti panduan dari Meta, seperti menyediakan main identifier dan other identifier. Semakin lengkap data pelanggan yang kamu miliki, semakin mudah bagi Meta untuk mencocokkan dan menemukan target audiens kamu.
Source: Meta
3. Membuat Campaign
Sekarang kita dapat mulai membuat campaign baru. Klik button hijau bertuliskan + create. Lalu pilih tujuan campaign yang sesuai.
Source: Meta
Pilihan tujuan kampanye sangat bergantung pada sasaran iklan kamu. Misalnya, jika kamu ingin menargetkan orang yang telah menambahkan produk ke keranjang untuk mendorong pembelian, pilih objektif sales untuk fokus pada peningkatan jumlah pembelian.
Contoh lainnya, jika kamu ingin menargetkan audiens yang sudah berinteraksi dengan akun Instagram kamu agar mengunjungi website atau landing page tertentu, pilih objektif traffic.
4. Menentukan Pengaturan Campaign
Setelah kamu berhasil membuat campaign, langkah selanjutnya adalah menentukan pengaturan campaign. Beberapa hal yang perlu kamu tentukan meliputi:
-
Campaign Name
Tentukan nama campaign kamu. Kamu mungkin sudah memiliki naming convention atau template penamaan campaign, gunakan itu untuk memudahkan pengelolaan campaign.
Source: Meta
-
Budget Iklan
Kamu dapat menentukan budget di campaign level maupun ad set level. Apabila kamu hendak menggunakannya di campaign level, klik pada bagian Advantage campaign budget. Selanjutnya tinggal pilih apakah kamu hendak menggunakan daily budget atau lifetime budget dan masukkan nominal budget kamu.
Source: Meta
-
Ad Set Name
Tentukan nama ad set kamu. Pastikan untuk mencantumkan informasi yang jelas mengenai target audiens di level ad set ini, karena kamu mungkin memiliki beberapa ad set dalam satu campaign dengan custom audience yang berbeda.
Source: Meta
-
Menentukan performance goal dan Conversion Event
Selanjutnya, tetapkan performance goals yang paling relevan dengan tujuan iklan kamu. Beberapa contoh performance goals meliputi:
-
- Memaksimalkan jumlah konversi
- Memaksimalkan jumlah klik tautan
- Memaksimalkan jumlah tayangan
- Memaksimalkan jumlah kunjungan landing page
Source: Meta
Sebagai contoh, jika kamu menjalankan campaign penjualan, kamu dapat memilih performance goal untuk memaksimalkan jumlah konversi dan pilih pembelian sebagai conversion event. Opsional, kamu juga dapat menetapkan target biaya per konversi jika diperlukan.
-
Menentukan Jadwal Iklan
Kamu dapat menentukan jadwal dan durasi iklan di level ad set dengan memberikan informasi start date dan end date untuk iklan kamu. Jika kamu tidak menggunakan Advantage campaign budget, pastikan untuk memasukkan informasi budget iklan di bagian ini.
Source: Meta
-
Menentukan Target Audiens
Menentukan target audience. Pada tahap ini, pilih custom audience yang sudah kamu siapkan sebelumnya. Kamu juga dapat menambahkan exclusion dan inclusion rules untuk mendefinisikan audiens kamu dengan lebih detail.
Source: Meta
-
Menentukan Placement
Source: Meta
Terdapat dua pilihan placement. Kamu dapat menggunakan Advantage+, yang berarti penempatan otomatis di mana Meta memilih opsi yang dianggap paling efektif. Dengan menggunakan opsi ini, kamu bergantung pada algoritma Facebook. Biasanya, penempatan ini memberikan hasil yang lebih efisien, tetapi kamu tidak memiliki kontrol atas penempatan iklan.
Source: Meta
Atau opsi berikutnya adalah manual placement yang berarti kamu dapat memilih secara spesifik penempatan iklan kamu.
-
Menentukan Konten Iklan
Langkah terakhir adalah memasukkan materi iklan, termasuk ad creative dan ad copy. Ada beberapa format visual iklan yang bisa kamu gunakan yaitu single image or video, carousel dan collection.
Source: Meta
Setelah itu, masukkan copywriting untuk iklan kamu, termasuk primary text, headline, dan deskripsi. Pastikan menggunakan bahasa yang menarik dan tidak bertele-tele.
Setelah selesai, pilih call to action yang paling relevan dan tambahkan link tujuan jika ada.
Kesimpulan
Sekarang kamu pasti jadi lebih paham tentang cara melakukan retargeting di Facebook Ads. Dengan menguasai penerapan retargeting, kamu dapat memaksimalkan performa iklan dan tentunya meningkatkan ROAS (Return on Ad Spend) dan ROI (Return of Investment) dari campaign kamu.
Jangan ragu untuk mulai menerapkan retargeting. Untuk melengkapi pengetahuanmu, kami punya guidebook GRATIS tentang Retargeting Campaign Playbook. Di dalamnya terdapat panduan untuk menyusun kampanye retargeting yang efektif, tips retargeting sukses dari ahli, serta exclusive essential checklist. Download guidebook gratisnya sekarang!